Manhattan IT Girl

The way she started Gossip Girl gosipping abou NJBFC.

Well, here is Queen B of the Upper East Side

Slayed every single time she showed off, she's the queen itself.

I'm Chuck Bass.

Well, he's just CHUCK.

#GGSaid: Buzz by NIKI.

 

Copyright on Pinterest. 

Album Buzz oleh NIKI, yang dirilis pada 9 Agustus 2024, punya vibes yang fresh dan penuh dengan eksperimen suara baru. Kalo kamu belum dengerin, siap-siap deh terhanyut sama setiap melodi dan lirik yang ada di dalamnya. Meski album ini cuman punya beberapa lagu, kualitasnya gak main-main. Yuk, simak What GG Said about Buzz album! 

1. Buzz

Gak ada yang lebih pas buat buka album selain lagu ini. Dengan beat yang upbeat dan catchy, Buzz ngasih vibe positif banget. Liriknya ngasih gambaran tentang sensasi perasaan yang ringan, kayak lagi jatuh cinta atau lagi merasa hidup penuh dengan peluang. Ini lagu yang pas banget buat ditemenin di jalan atau saat lagi butuh semangat.

2. Too Much of a Good Thing
Masih dengan vibe yang ceria, Too Much of a Good Thing ngomongin soal ketidakseimbangan dalam hubungan. Bisa banget relate buat kamu yang pernah ngerasa kalau sesuatu yang awalnya asik, lama-lama jadi berlebihan. Vibes-nya tuh pas banget buat jadi teman buat kamu yang butuh track ringan tapi meaningful.

3. Colossal Loss
NIKI gak takut untuk nyeritain perasaan yang lebih dalam, dan Colossal Loss jadi salah satu balada yang penuh emosi. Lagu ini ngomongin soal kehilangan yang berat banget, dan NIKI bener-bener berhasil menyampaikan itu lewat vokal yang penuh perasaan. Kalau kamu lagi butuh lagu untuk merenung atau healing, ini dia.

4. Tsunami
Lagu ini penuh dengan energi, dan vibe-nya tuh bener-bener ngena! Tsunami menggambarkan perasaan yang datang dengan kekuatan luar biasa, kayak ombak besar yang menghantam kamu. Kalo kamu lagi dalam momen penuh semangat atau butuh boost energi, lagu ini cocok banget buat kamu.

5. Magnets
Dengan sentuhan synth yang halus dan lirik yang berbicara soal hubungan yang menarik dan magnetis, Magnets ngasih kamu perasaan seperti lagi berada dalam hubungan yang nggak bisa lepas. Track ini ngasih vibe dreamy dengan sedikit nuansa misterius. Penuh chemistry, baik di lirik maupun musiknya.

6. Did You Like Her in the Morning
Lagu ini bener-bener relatable buat banyak orang, soal ketidakpastian dalam hubungan. Liriknya tajam, langsung ke inti, dan NIKI berhasil ngasih perasaan tentang rasa cemas dan bingung dalam hubungan yang nggak jelas. Dengerin lagu ini saat lagi bimbang, dan kamu bakal langsung connect.

7. Blue Moon
Melodinya soft dan agak mellow, Blue Moon nyeritain tentang kerinduan dan perasaan yang belum selesai. Kalau kamu lagi mikirin seseorang yang jauh atau susah move on, lagu ini pas banget buat masuk ke playlist kamu. Vibe-nya lebih ke introspektif dan berasa agak melankolis.

8. Paths
Paths punya vibe yang lebih deep dan penuh makna. Lagu ini ngomongin tentang perjalanan hidup yang penuh dengan pilihan, yang kadang nggak mudah. NIKI ngasih kita semacam refleksi diri lewat lagu ini, cocok banget buat saat-saat kamu lagi mencari arah hidup atau mencari pemahaman baru.

9. Heirloom Pain
Dengan judul yang cukup kuat, Heirloom Pain ngomongin tentang rasa sakit yang mungkin sudah turun-temurun, tapi tetap ada di dalam diri kita. Lagu ini lebih berat, dengan musik yang memberi kesan gelap. Liriknya ngomongin soal generasi yang terus membawa beban emosional, dan kamu bisa merasa banget kesedihannya.

10. Nothing Can
Track ini punya sentuhan yang lebih optimis dan penuh harapan. Liriknya mengingatkan kita bahwa dalam hidup, ada banyak hal yang nggak bisa dihentikan, tapi kita harus tetap maju. Energinya lebih upbeat dan nge-boost banget, cocok buat kamu yang lagi butuh dorongan untuk terus berjuang.

11. Take Care
Lagu ini mungkin adalah salah satu track yang paling menenangkan. Take Care menyentuh soal perhatian terhadap orang lain, dan kasih sayang yang tulus. Vibes-nya kalem, jadi pas banget buat kamu yang butuh relaksasi atau sekedar pengingat untuk peduli pada diri sendiri atau orang lain.

12. Strong Girl
Dengan lirik yang empowering, Strong Girl ngasih pesan untuk perempuan supaya terus kuat dan mandiri. NIKI berhasil menyampaikan pesan tentang ketahanan mental yang powerful, dengan musik yang upbeat dan penuh energi. Lagu ini cocok banget buat kamu yang butuh afirmasi diri.

13. Focus
Di lagu penutup ini, Focus ngasih pesan tentang pentingnya fokus dalam menghadapi tantangan hidup. Dengan melodi yang steady dan lirik yang kuat, lagu ini mengingatkan kita untuk tetap pada tujuan kita, tanpa terganggu oleh hal-hal di sekitar. Ini lagu yang ngasih kamu dorongan untuk terus maju dan nggak menyerah.


Secara keseluruhan, Buzz adalah album yang penuh dengan variasi, mulai dari lagu yang enerjik hingga yang introspektif. NIKI berhasil menyatukan berbagai emosi dan cerita dalam album ini, dari semangat, cinta, kehilangan, sampai penguatan diri. Buat kamu yang suka musik yang meaningful dan bisa ngasih banyak vibes, Buzz bakal jadi teman setia yang pas banget buat kamu.

#GGStyle: Our Emo Queen, Jenny Humphrey.

 

Copyright on Pinterest. 

Okay, if you were a Gossip Girl fan, you definitely remember Jenny Humphrey. The queen of New York City's Upper East Side who started as the sweet, innocent girl next door and slowly morphed into a rebellious fashion icon. From her humble Brooklyn roots to her bold fashion choices, Jenny’s style journey is aesthetic goals. Let’s dive into why her style is still a total vibe, even years after the show ended!

1. The Edgy, Rock Chic Phase

In the earlier seasons, Jenny was all about that innocent-but-edgy vibe. Think cute dresses with leather jackets, chunky boots, and messy hair. Her style was like, “I’m here to look cute but also break some rules." She was basically the early 2000s emo queen before emo was even cool again. Imagine going from sitting in a café in Brooklyn to running with the big dogs at Constance Billard, all while rocking a studded belt and red lipstick that screams don’t mess with me. Jenny was giving us rockstar realness, and we were here for it!

2. The Chic Queen Bee Moment

Okay, but can we talk about when Jenny got that Gossip Girl glow-up? She traded her edgy rocker look for high fashion when she decided to enter the world of UES elites. She swapped out her leather jackets for designer pieces and tailored dresses. Honestly, this is when Jenny went from "cool girl in the corner" to "I’m gonna take over this school" status. Her clothes were never too flashy, but always on point. Think sleek coats, mini skirts, and heels that could break your neck (but in the best way possible).

She mastered the balance of looking effortlessly chic while still being the girl who wasn’t afraid to take some risks. Fashion-forward? Absolutely.

3. The Preppy Meets Grunge Energy

But of course, Jenny couldn’t leave her roots behind. She knew how to mix the best of both worlds—preppy meets grunge in a way that was totally iconic. A plaid skirt? Check. Combat boots? You bet. It’s like she walked straight out of a teenage dream while keeping it real with that DIY spirit we all secretly crave.

She would pair crisp button-downs with leather or ripped denim, making it all look effortless. This was the punk-meets-posh look that every girl was dying to pull off, but only Jenny could truly rock it with that signature confidence.

4. Hair Game on Point

Let’s not forget about Jenny’s hair. From sleek, straight hair with bangs to voluminous curls, her hairstyles were always making statements. The messy, undone look? Iconic. But she also knew how to glam up with a slick ponytail or loose waves that had us all wondering if we could ever pull it off.

5. Jenny's Fashion Evolution: Confidence is Key

What really set Jenny apart from the others was her confidence. She wasn’t afraid to make bold statements with her clothes. Whether she was showing off her edgy punk look or dressing up for an event, Jenny's outfits were always a reflection of her ever-changing character. She made it clear that fashion wasn’t just about what you wore—it was about owning it, no matter what vibe you were going for.


Final Thoughts

Jenny Humphrey is the ultimate fashion inspo. She went from being the cute, artsy Brooklyn girl to the super chic Upper East Side rebel with style that we’re all still obsessed with. Her journey is a reminder that your fashion doesn’t have to fit into one box, and you can change it up as much as you want. Jenny’s style was always about breaking the mold, staying true to herself, and, most importantly, having fun with it.

So, if you’re out here experimenting with your style, channel your inner Jenny Humphrey and remember: don’t be afraid to take risks, and always own your look.


That's how Jenny would’ve lived her life, if she were real. What do you think of her fashion journey?


#GGStyle: The Preppy-Modern King, Nate Archibald.

Copyright on Pinterest. 
If you ever thought the perfect blend of preppy and street style was impossible, Nathaniel Archibald from Gossip Girl proves it can be done. He basically defined what it means to look effortlessly chic while also having that “rich kid” vibe, and if you’re trying to get that look, you’ve gotta pay attention.

#GGStyle: The Fascinating Rich Boy, Chuck Bass.

 

Copyright on Pinterest. 

If you’re a real fashion junkie and love that old-money aesthetic, then you’ve definitely noticed Chuck Bass from Gossip Girl. This guy isn’t just another rich boy—his style is elite, bold, and effortlessly classy. Let’s break down his signature looks and how you can channel that same Upper East Side energy in your fits!


1. Suit Up or Shut Up

Chuck Bass never wears a basic suit. Every outfit is a flex, with tailored cuts, luxurious fabrics, and unexpected colors. He rocks:

  • Double-breasted blazers – Giving that CEO-in-his-early-20s vibe.
  • Bold patterns – Think plaid, stripes, and houndstooth. Boring is NOT in his vocabulary.
  • Velvet & silk fabrics – Extra AF? Yes. Stylish? Also yes.

How to Copy?

Ditch the basic black suit. Go for navy, maroon, or even emerald green. Play with textures—mix satin ties with a wool blazer. Tailoring is key, bro. Oversized fits? Not in Chuck’s world.


2. Statement Accessories = Big Boss Energy

Chuck doesn’t just throw on a fit; he accessorizes like a king. His must-haves:

  • Silk scarves – Gives that ‘I have a trust fund’ energy.
  • Pocket squares – Because a plain suit pocket? Ew.
  • Cufflinks – Small detail, big flex.
  • Loafers – Leather or suede, always polished, never basic.

How to Copy?

Level up your fit with one or two luxe accessories. Try a patterned pocket square or a silk scarf for a little Chuck-esque flair. Bonus points if you rock designer loafers.


3. Preppy, But Make It Expensive

Chuck’s casual fits are never truly casual. Even when he’s “dressed down,” he still looks like he stepped out of a designer catalog. His go-to casual pieces:

  • Cardigans & V-neck sweaters – Worn over crisp shirts, always giving that old-money charm.
  • Tweed or wool coats – No basic hoodies here.
  • Pastel or bold-colored pants – Red, yellow, even pink? Why not?

How to Copy?

Swap out your hoodies for a fitted sweater or a structured coat. Try colorful chinos instead of basic denim. Remember, Chuck never looks sloppy.


4. Confidence is the Best Outfit

No matter what Chuck wears, the real reason he looks iconic is his confidence. His style is bold because he owns it. You can throw on the most fire fit, but if you don’t carry it like you own a penthouse in NYC, it won’t hit the same.

Final Pro Tips:

  • Invest in quality over quantity – Fewer pieces, but make them count.
  • Tailoring is everything – If it doesn’t fit perfectly, fix it.
  • Stand out, don’t blend in – Take risks with colors & patterns.
  • Attitude = 50% of the look – Walk like you run the world.


"I’m Chuck Bass."

That’s the energy you need. Now go slay that rich-boy aesthetic, king.


#GGSaid: Fruits Basket.

 

Kalau kamu mencari anime yang bisa bikin ketawa, terharu, lalu menangis dalam satu paket, Fruits Basket adalah pilihan yang tepat! Anime ini punya segalanya: drama keluarga yang menyentuh, romansa manis yang bikin hati meleleh, dan elemen supernatural yang bikin ceritanya makin seru.

Sinopsis Singkat

Anime ini mengikuti kisah Tohru Honda, seorang gadis baik hati yang hidupnya penuh cobaan. Setelah ibunya meninggal, ia memilih untuk tidak merepotkan siapa pun dan akhirnya tinggal di tenda. Namun, tanpa sengaja, ternyata tempat ia mendirikan tenda adalah milik keluarga Sohma, keluarga yang menyimpan sebuah kutukan aneh: beberapa anggota keluarganya bisa berubah menjadi hewan dari shio China jika dipeluk lawan jenis!

Tohru akhirnya tinggal bersama Kyo, Yuki, dan Shigure Sohma, dan dari sinilah kisahnya berkembang. Ia mulai mengenal setiap anggota keluarga Sohma dan rahasia-rahasia kelam yang mereka sembunyikan.

Kelebihan Anime Ini

  • Cerita yang Dalam dan Emosional
Meskipun di awal terlihat seperti anime komedi ringan, Fruits Basket menyimpan banyak drama yang benar-benar menyentuh hati. Setiap karakter memiliki luka dan trauma masing-masing, dan perjalanan mereka untuk bangkit benar-benar menginspirasi.

  • Karakter yang Relatable dan Berkembang
Tohru mungkin terlihat sebagai gadis baik hati yang polos, tetapi sebenarnya ia adalah karakter yang kuat dengan caranya sendiri. Sementara itu, karakter-karakter keluarga Sohma juga memiliki perkembangan yang sangat baik, seperti Kyo dengan kemarahan dan masa lalunya, Yuki yang berusaha menemukan jati dirinya, hingga Akito yang memiliki peran besar dalam konflik keluarga ini.

  • Versi Remake yang Lebih Baik
Bagi yang belum tahu, Fruits Basket versi 2019 adalah remake dari versi 2001. Versi lama bagus, tetapi tidak sampai akhir karena saat itu manganya belum tamat. Nah, versi 2019 ini lebih lengkap, animasinya lebih bagus, dan ceritanya lebih setia pada manga aslinya.

  • Soundtrack yang Menyentuh
Lagu-lagu pembuka dan penutupnya sangat indah dan pas dengan suasana anime ini. Ditambah dengan musik latar yang mendukung setiap adegan emosional, rasanya benar-benar bisa menyentuh hati.

Kekurangan Anime Ini

  • Terlalu Emosional bagi Beberapa Orang
Jika kamu tipe yang gampang terbawa perasaan, siap-siap bawa tisu! Anime ini punya banyak momen yang bisa membuat air mata jatuh tanpa sadar.

  • Pacing Awal Sedikit Lambat
Di awal, anime ini lebih berfokus pada kehidupan sehari-hari Tohru bersama keluarga Sohma, jadi mungkin terasa agak lambat bagi yang lebih suka cerita dengan konflik cepat. Tapi jangan khawatir, semakin ke belakang, ceritanya makin seru dan penuh kejutan!

#GGSaid: folklore by Taylor Swift.

 

Copyright on Pinterest. 

Taylor Swift benar-benar bikin kejutan dengan merilis album folklore secara tiba-tiba pada tahun 2020. Album ini beda banget dari karya-karya sebelumnya, menghadirkan nuansa indie-folk yang lebih kalem dan puitis. Versi deluxe-nya menambahkan lagu bonus berjudul "the lakes". Yuk, kita bahas semua lagu di album ini dengan gaya santai tapi informatif!


1. the 1 – Mantan yang Hampir Jadi Tapi Ga Jadi

Lagu pembuka ini bercerita tentang mantan yang hampir jadi "the one". Dengan iringan piano yang chill, Taylor merenung tentang hubungan yang nggak kesampaian. Liriknya relatable banget buat yang pernah mikir, "Coba aja dulu kita..."

2. cardigan – Kenangan Cinta Lama

Di lagu ini, Taylor menggambarkan perasaan jadi cardigan lama yang akhirnya dipakai lagi. Lagu cardigan sendiri menceritakan kisah dari trilogi Folklore dari sudut pandang Betty who get cheated on. Metafora ini menggambarkan cinta lama yang kembali dikenang. Musiknya mellow dengan sentuhan folk yang kental. 

3. the last great american dynasty – Cerita Si Kaya Rebekah

Taylor bercerita tentang Rebekah Harkness, sosialita yang dulu punya rumah yang sekarang dimiliki Taylor. Lagu ini mengisahkan kehidupan Rebekah yang penuh kontroversi dan bagaimana dia "merusak" segalanya, mirip dengan apa yang sering dituduhkan ke Taylor. 

4. exile (feat. Bon Iver) – Duet Galau Mantan

Kolaborasi dengan Bon Iver ini menghadirkan dialog antara dua mantan yang masih menyimpan luka. Suara berat Justin Vernon dan vokal lembut Taylor menciptakan harmoni yang bikin merinding.

5. my tears ricochet – Tangisan Setelah Pengkhianatan

Lagu ini menggambarkan rasa sakit setelah dikhianati. Banyak yang mengaitkannya dengan konflik Taylor dan mantan labelnya. Musiknya dramatis dengan vokal yang emosional.

6. mirrorball – Rela Menjadi Badut

Taylor menggambarkan dirinya sebagai bola disko yang memantulkan cahaya untuk menghibur orang lain. Lagu ini punya nuansa dreamy dengan sentuhan retro.

7. seven – Kenangan Masa Kecil

Lagu ini membawa kita ke masa kecil Taylor di Pennsylvania. Dia mengenang teman masa kecilnya dan kepolosan saat itu. Musiknya lembut dengan lirik yang nostalgik.

8. august – Cinta Musim Panas yang Hilang Eh Dianya Ada Pacar

Bagian dari trilogi cinta segitiga di album ini, "august" menceritakan kisah dari sudut pandang Augustine yang terlibat dalam hubungan musim panas yang singkat namun berkesan eh ga taunya cuma jadi selingkuhan waktu musim panas. Melodinya catchy dengan lirik yang menyentuh.

9. this is me trying – Usaha untuk Bangkit

Lagu ini menggambarkan seseorang yang berusaha memperbaiki diri setelah masa-masa sulit. Dengan aransemen musik yang minimalis, liriknya menyampaikan perasaan penyesalan dan harapan.

10. illicit affairs – Rahasia Terlarang

Menceritakan tentang hubungan terlarang dan usaha untuk menyembunyikannya. Liriknya detail dengan emosi yang mendalam, menggambarkan kompleksitas perasaan dalam hubungan semacam itu.

11. invisible string – Tali Tak Terlihat

Lagu ini menggambarkan konsep "benang merah" yang menghubungkan dua orang yang ditakdirkan bersama. Taylor merenungkan bagaimana takdir membawanya ke pasangannya saat ini.

12. mad woman – Capek sama Patriarki

Taylor mengekspresikan kemarahannya terhadap perlakuan tidak adil yang sering dialami perempuan. Liriknya tajam dengan nada yang penuh emosi.

13. epiphany – Pencerahan di Tengah Kesulitan

Lagu ini memberikan penghormatan kepada tenaga medis dan tentara, menggambarkan perjuangan mereka di garis depan. Musiknya hening dengan lirik yang reflektif.

14. betty – Permintaan Maaf James Buat Betty

Diceritakan dari sudut pandang James, seorang remaja yang meminta maaf kepada Betty atas kesalahannya. Lagu ini membawa nuansa country yang kental, mengingatkan pada karya awal Taylor. Lagu ini menjadi salah satu dalam trilogi Folklore bersama Cardigan dan August. 

15. peace – Janji Kedamaian

Taylor merenungkan apakah dia bisa memberikan kedamaian kepada pasangannya di tengah kehidupan yang penuh gejolak. Liriknya intim dengan aransemen musik yang sederhana.

16. hoax – Kebohongan yang Menyakitkan

Lagu penutup ini menggambarkan hubungan yang penuh dengan kebohongan dan rasa sakit. Dengan piano yang melankolis, Taylor menutup album dengan nada yang emosional.

17. the lakes – Pelarian ke Tempat Tenang

Sebagai lagu bonus di versi deluxe, "the lakes" menggambarkan keinginan untuk melarikan diri dari hiruk-pikuk kehidupan modern dan mencari ketenangan di tempat yang lebih damai. Dengan aransemen musik yang menenangkan dan lirik yang penuh dengan referensi sastra, Taylor mengajak pendengar untuk merenungkan keindahan alam dan kedamaian batin.

#GGStyle: The Ultimate Mean Girl, Regina George.

 

Copyright on Pinterest

Regina George, the queen bee of Mean Girls (2004), is not just a high school dictator—she’s also a fashion icon. Played by Rachel McAdams, Regina’s style is the perfect mix of early 2000s trends, preppy chic, and power dressing. Her wardrobe is filled with feminine yet bold pieces that establish her as the ultimate trendsetter.

Let’s break down Regina George’s signature style and how you can channel your inner queen bee! 


1. The Power of Pink

"On Wednesdays, we wear pink!"—this is the ultimate Mean Girls rule, and Regina follows it religiously. Pink dominates her wardrobe, from baby pink tank tops to hot pink skirts. Her outfits always strike a balance between cute and commanding, making her look approachable yet intimidating.

How to Get the Look!

  • Opt for pink clothing in different shades.
  • Go for fitted tops, crop tops, or cardigans for a polished look.
  • Pair pink with neutrals (white, beige, or black) to keep it stylish.

2. Preppy Yet Playful

Regina’s fashion is heavily influenced by preppy styles. She often wears structured blazers, pleated skirts, and fitted cardigans, making her look both sophisticated and youthful. However, she adds a playful twist with fun prints, slogans, and accessories.

How to Get the Look!

  • Invest in pleated skirts, especially in neutral or pastel colors.
  • Wear fitted cardigans, sometimes left unbuttoned for a relaxed yet chic effect.
  • Go for monogrammed or slogan tees with attitude.

3. The Iconic Cut-Out Tank Top

One of Regina George’s most unforgettable fashion moments is when she unknowingly wears a tank top with two holes cut out in the front. Instead of being embarrassed, she turns it into a trend—showing how effortlessly she controls high school fashion.

How to Get the Look!

  • Be bold and embrace DIY fashion trends.
  • Confidence is key—if you wear it like you mean it, others will follow.
  • Experiment with statement tops that make heads turn.

4. Chic Accessories: The Finishing Touch

Regina doesn’t just rely on clothes—she completes her look with accessories that scream luxury and authority. From her silver "R" necklace to her designer handbags, every detail is carefully curated to enhance her queen bee persona.

How to Get the Look! 

  • Choose delicate yet eye-catching jewelry (pendants, charm bracelets, statement rings).
  • Carry a structured handbag in neutral or pastel colors.
  • Don’t forget oversized sunglasses for that effortlessly rich look. 

5. Perfectly Styled Hair and Makeup

Regina’s beauty look is always on point. Her blonde hair is always sleek, shiny, and styled to perfection, usually straight with a slight curl at the ends. Her makeup is natural yet polished, with a focus on glowing skin, glossy lips, and subtle eye makeup.

How to Get the Look! 

  • Keep hair well-maintained, and style it with soft waves or straight locks.
  • Go for minimal makeup with a fresh, dewy finish.
  • Use lip gloss to keep your lips looking effortlessly luscious.

#GGSaid: Dilan 1990.

 


"Dilan 1990" adalah film drama romantis Indonesia yang dirilis pada 25 Januari 2018. Disutradarai oleh Fajar Bustomi dan Pidi Baiq, film ini diadaptasi dari novel populer karya Pidi Baiq berjudul "Dilan: Dia Adalah Dilanku Tahun 1990". Mengambil latar belakang kota Bandung pada tahun 1990, film ini mengisahkan perjalanan cinta antara Dilan, seorang remaja laki-laki yang unik dan karismatik, dengan Milea, siswi pindahan dari Jakarta.


Sinopsis Singkat

Cerita dimulai ketika Milea (diperankan oleh Vanesha Prescilla) pindah ke Bandung dan bersekolah di SMA baru. Di sana, ia bertemu dengan Dilan (diperankan oleh Iqbaal Ramadhan), seorang siswa yang dikenal dengan kepribadiannya yang eksentrik dan merupakan anggota geng motor. Dilan mendekati Milea dengan cara-cara yang tidak biasa, seperti memberikan teka-teki dan puisi, yang perlahan membuat Milea tertarik padanya. Hubungan mereka berkembang di tengah dinamika kehidupan remaja dan tantangan yang mereka hadapi.

Copyright on Pinterest. 

Kelebihan Film

  1. Chemistry Pemain Utama: Salah satu kekuatan utama film ini adalah chemistry yang kuat antara Iqbaal Ramadhan dan Vanesha Prescilla. Mereka berhasil menggambarkan hubungan Dilan dan Milea dengan sangat meyakinkan, membuat penonton terbawa perasaan dan nostalgia akan masa-masa remaja. 
  2. Dialog yang Ikonik: Film ini dipenuhi dengan dialog-dialog manis dan cheesy yang menjadi ciri khas Dilan. Kalimat-kalimat seperti "Rindu itu berat, kamu nggak akan kuat. Biar aku saja." menjadi sangat populer dan membekas di hati penonton. 
  3. Nuansa 90-an yang Kental: Penggambaran setting tahun 1990 di Bandung dilakukan dengan detail yang baik, mulai dari kostum, properti, hingga suasana kota, yang berhasil membangkitkan nostalgia bagi mereka yang mengalami era tersebut. 


Kekurangan Film

  1.  Penggambaran Karakter Dilan: Beberapa penonton merasa bahwa karakter Dilan yang diperankan oleh Iqbaal Ramadhan kurang menunjukkan sisi "bad boy" yang seharusnya dimiliki oleh seorang anggota geng motor. Hal ini membuat beberapa adegan terasa kurang meyakinkan. 
  2. Alur Cerita yang Cenderung Monoton: Bagi sebagian penonton, alur cerita film ini terasa datar dan kurang konflik yang mendalam, sehingga menimbulkan kesan monoton di beberapa bagian. 


Penerimaan dan Prestasi

"Dilan 1990" mendapatkan sambutan yang luar biasa dari penonton Indonesia. Film ini berhasil meraih lebih dari 6,3 juta penonton, menjadikannya salah satu film terlaris pada tahun 2018. Kesuksesan ini menunjukkan betapa kuatnya daya tarik cerita dan karakter yang dihadirkan.

#GGStyle: The Upper East Side IT Girl, Serena Van Der Woodsen.

 

Copyright on Pinterest. 

Serena Van Der Woodsen, the effortlessly chic IT Girl of the Upper East Side, has a fashion sense that is bold, glamorous, and a little undone—in the best way possible. Unlike Blair Waldorf’s polished and preppy aesthetic, Serena’s style is more bohemian-meets-high-fashion, reflecting her free-spirited and charismatic personality. Here’s a closer look at what makes her style so iconic and how you can channel your inner Serena.

1. Effortless Yet Glamorous

Serena has a way of looking like she just threw something on and still managed to look stunning. She loves flowy dresses, oversized sweaters, and perfectly tousled hair. Her secret? Mixing structured pieces with relaxed silhouettes. For example, pairing a loose, silky blouse with skinny jeans and high heels instantly gives off Serena vibes.

2. High-Fashion with a Bohemian Twist

Unlike Blair, who sticks to classic and preppy outfits, Serena isn’t afraid to experiment. She often wears bold prints, mixed textures, and unexpected color combinations. Think sequined blazers over casual tops, fringed accessories, and boho-inspired maxi dresses. Her style is a blend of luxury and carefree confidence.

3. Statement Outerwear

Whether it’s a tailored blazer, a dramatic fur coat, or a chic leather jacket, Serena knows that outerwear can make or break an outfit. She often wears long coats draped effortlessly over her shoulders, making even a simple outfit look high-fashion.

4. Killer Heels & Boots

Serena is almost always in heels—whether it's thigh-high boots, strappy stilettos, or edgy ankle boots. Shoes are an essential part of her look, adding a touch of drama and elegance. If you want to recreate her style, invest in a few pairs of statement heels that can instantly elevate any outfit.

5. Accessories with Personality

Serena isn’t as obsessed with accessories as Blair, but when she does wear them, they stand out. She loves oversized handbags, layered necklaces, and eye-catching earrings. Her accessories are never too polished; they have a slightly undone, effortless feel that complements her carefree aesthetic.

6. Night-Out Glam

For parties and events, Serena goes all out with her fashion choices. She wears figure-hugging dresses, plunging necklines, and sparkling details that highlight her confidence. Unlike Blair’s refined elegance, Serena’s evening looks are daring, sexy, and meant to turn heads.


How to Dress Like Serena

  • Go for effortless, slightly undone looks that still feel glamorous.
  • Mix high-fashion pieces with casual, bohemian elements.
  • Invest in statement outerwear and killer heels.
  • Don’t be afraid to experiment with bold prints and textures.
  • Keep accessories minimal but impactful. 

#GGStyle: The Timeless Elegance, Blair Waldorf.

 
Copyright on Pinterest. 

When it comes to iconic fashion in television history, few characters can rival Gossip Girl’s Blair Waldorf. Played by Leighton Meester, Blair is the queen of the Upper East Side, known for her sophisticated, preppy, and ultra-feminine style. Her wardrobe reflects her powerful personality—elegant, polished, and always on point. Let’s dive into what makes Blair Waldorf’s chic style so unforgettable.

1. The Signature Headbands

Blair Waldorf and headbands are practically synonymous. Whether adorned with pearls, bows, or jeweled embellishments, these accessories are more than just fashion statements—they symbolize her status as the reigning queen of Constance Billard. Her headbands add a touch of regality, making every outfit feel even more put together.

2. Classic Preppy Aesthetic

Blair’s style is deeply rooted in classic, old-money fashion. She favors structured blazers, pleated skirts, tailored coats, and polished blouses. Her school uniform, often accessorized with chic tights and stylish shoes, proves that even a simple outfit can be transformed into a statement when styled correctly.

3. Elegant Dresses and Feminine Details

Blair adores ultra-feminine silhouettes, often seen in dresses with lace, ruffles, and A-line cuts. She embraces bold colors like deep reds, navy blues, and emerald greens, but also indulges in soft pastels when the occasion calls for a romantic look. Whether she’s attending a lavish party or plotting her next move, Blair is always dressed impeccably.

4. Luxe Fabrics and High-End Brands

As a true Upper East Sider, Blair never settles for anything less than luxurious. She gravitates toward high-end designers like Chanel, Valentino, and Oscar de la Renta. Her wardrobe is filled with rich textures such as silk, tweed, and cashmere, exuding an effortless aura of wealth and sophistication.

5. Timeless Accessories

Beyond her iconic headbands, Blair’s accessories always elevate her outfits. She loves structured handbags, delicate gloves, and classic pearl necklaces. Her shoe game is equally impressive, with an array of Louboutins and Manolo Blahniks that complete her polished looks.

6. Confidence is Key

Perhaps the most important element of Blair Waldorf’s chic style is her confidence. No matter what she wears, she carries herself with poise and authority. Fashion isn’t just about clothing for Blair—it’s about making a statement and asserting her power.

#GGSaid: Speak Now by Taylor Swift.

 


Album Speak Now (Taylor’s Version) adalah rekaman ulang dari album ikonik Taylor Swift tahun 2010. Selain menghadirkan kembali lagu-lagu aslinya dengan produksi yang lebih matang, album ini juga menyertakan enam lagu "From the Vault." Berikut adalah ulasan lagu-lagu di album ini:


1. Mine (Taylor’s Version)

Sebagai pembuka album, "Mine" mempertahankan energi ceria dan optimisme lagu aslinya. Vokal Swift yang lebih matang memberikan nuansa emosional baru, sementara aransemen musiknya tetap setia pada versi asli, menciptakan perpaduan nostalgia dan kesegaran.

2. Sparks Fly (Taylor’s Version)

"Sparks Fly" masih menghadirkan daya tarik pop-country yang memikat. Vokal Swift yang lebih kuat menambah intensitas emosi dalam cerita cinta penuh gairah ini.

3. Back to December (Taylor’s Version)

Salah satu balada paling ikonik Taylor, lagu ini terasa lebih dewasa dengan vokal yang lebih halus. Kejujuran emosionalnya tetap menyentuh hati, membuat pendengar kembali merasakan rasa bersalah dan penyesalan yang mendalam.

4. Speak Now (Taylor’s Version)

Lagu ini tetap ceria dan playful, dengan cerita unik tentang mencoba menghentikan pernikahan kekasih. Dalam versi ini, Taylor memberikan penekanan vokal yang lebih tajam, menonjolkan sisi teatrikalnya.

5. Dear John (Taylor’s Version)

"Dengan durasi lebih dari 6 menit, balada ini adalah salah satu momen paling emosional di album. Vokal Taylor yang lebih matang membuat lagu ini terasa lebih reflektif, meskipun liriknya tetap penuh luka dan pengakuan.

6. Mean (Taylor’s Version)

Lagu ini adalah tanggapan terhadap kritik yang diterima Taylor. Dengan aransemen musik yang hampir identik, lagu ini tetap menjadi anthem pemberdayaan diri yang menyenangkan.

7. The Story of Us (Taylor’s Version)

Energi pop-rock dari lagu ini tetap memukau. Vokal Swift membawa intensitas baru ke dalam cerita tentang hubungan yang memburuk, menciptakan rasa kehilangan yang lebih nyata.

8. Never Grow Up (Taylor’s Version)

Lagu melankolis ini terasa lebih menyentuh ketika dinyanyikan dengan perspektif dewasa Taylor. Refleksi tentang kehilangan masa kecil terasa lebih kuat dengan vokalnya yang penuh kehangatan.

9. Enchanted (Taylor’s Version)

Lagu yang menjadi favorit penggemar ini terdengar semakin megah. Produksi yang lebih tajam dan vokal yang lebih matang menambahkan elemen magis ke dalam kisah cinta mendalam ini.

10. Better Than Revenge (Taylor’s Version)

Lagu ini mengalami perubahan lirik pada bagian kontroversial, menggambarkan perkembangan Swift sebagai seorang seniman. Aransemen rock-nya tetap kuat, meskipun beberapa penggemar merindukan keaslian dari versi asli.

11. Innocent (Taylor’s Version)

Dengan vokal yang lebih tenang dan reflektif, lagu ini terasa lebih matang, meskipun tetap membawa pesan pemaafan dan introspeksi yang sama.

12. Haunted (Taylor’s Version)

Lagu ini tetap dramatis dengan aransemen orkestra yang megah. Vokal Swift yang penuh emosi semakin memperkuat rasa kehilangan dan ketakutan dalam lagu ini.

13. Last Kiss (Taylor’s Version)

Balada ini tetap menjadi salah satu lagu paling menyayat hati di album. Vokal Swift menambahkan kedalaman emosional baru, membuat pendengar merasakan setiap patah hati.

14. Long Live (Taylor’s Version)

Lagu ini tetap menjadi perayaan kebersamaan dan pencapaian. Produksi yang diperbarui dan vokal yang lebih kuat membuat lagu ini semakin menginspirasi.

From the Vault

1. Electric Touch (feat. Fall Out Boy)

Lagu ini membawa elemen pop-punk yang segar dengan sentuhan khas Fall Out Boy. Harmoni vokal mereka menyatu sempurna, menciptakan suasana penuh energi.

2. When Emma Falls in Love

Balada yang manis ini adalah cerita tentang seorang teman yang jatuh cinta. Liriknya sederhana namun penuh emosi, menampilkan sisi lembut Swift.

3. I Can See You

Lagu ini memiliki nuansa yang lebih sensual dan misterius, memperlihatkan eksplorasi musik Taylor di luar batasan country-pop tradisionalnya.

4. Castles Crumbling (feat. Hayley Williams)

Kolaborasi ini menyatukan dua vokalis berbakat. Lagu ini membawa nuansa kelam dan introspektif, dengan harmoni vokal yang menyentuh.

5. Foolish One

Lagu ini menggambarkan perasaan cinta bertepuk sebelah tangan dengan lirik yang jujur dan relatable. Melodinya sederhana, namun meninggalkan kesan mendalam.

6. Timeless

Balada ini adalah penghormatan kepada cinta sejati yang melampaui waktu. Dengan aransemen yang indah, lagu ini menjadi penutup yang sempurna untuk perjalanan emosional album ini.

#GGSaid: The Iconic Gossip Girl.


Gossip Girl adalah salah satu serial televisi drama remaja yang ikonik, pertama kali tayang pada tahun 2007 dan berakhir pada 2012. Berdasarkan novel karya Cecily von Ziegesar, serial ini membawa penonton ke dalam dunia glamor para remaja elite Manhattan, di mana intrik, cinta, dan persaingan mendominasi cerita.

Plot dan Konsep

Cerita berpusat pada sekelompok remaja kaya yang hidup di Upper East Side New York, dengan kehidupan mereka terus-menerus dipantau oleh blog anonim bernama Gossip Girl. Blog ini mengungkap rahasia, skandal, dan drama yang terjadi di sekitar mereka, membuat hubungan antar karakter penuh ketegangan.

Tokoh utama seperti Serena van der Woodsen (Blake Lively), Blair Waldorf (Leighton Meester), Dan Humphrey (Penn Badgley), Chuck Bass (Ed Westwick), dan Nate Archibald (Chace Crawford) menjadi fokus utama, dengan masing-masing membawa daya tarik dan konflik mereka sendiri. Serial ini berhasil menciptakan hubungan kompleks antar karakter yang mencerminkan masalah persahabatan, cinta, keluarga, dan ambisi.

Kelebihan Cerita

1. Karakter yang Ikonik

Blair Waldorf adalah salah satu karakter paling menarik, dengan kecerdasan, ambisi, dan gaya hidupnya yang mewah. Love and hate relationship antara Blair dan Chuck menjadi salah satu daya tarik utama serial ini. Di sisi lain, Serena membawa pesona sebagai gadis yang penuh misteri tetapi seringkali terjebak dalam drama.

2. Fashion yang Memukau

Salah satu daya tarik terbesar Gossip Girl adalah kostumnya. Serial ini menjadi panduan mode untuk banyak penonton, dengan pakaian-pakaian desainer yang dikenakan oleh para karakter.

3. Penuh Intrik dan Twist

Setiap episode selalu membawa skandal baru, pengkhianatan, atau rahasia yang terbongkar, membuat penonton terus penasaran.

4. Visual yang Memanjakan Mata

Lokasi syuting di New York memberikan nuansa mewah dan eksklusif yang memperkuat atmosfer cerita.

Kekurangan Cerita

1. Cerita yang Kadang Berulang

Beberapa alur cerita terasa diulang-ulang, terutama konflik cinta dan persahabatan yang kadang kehilangan orisinalitas.

2. Karakterisasi yang Kadang Tidak Konsisten

Ada beberapa momen di mana perkembangan karakter terasa dipaksakan atau tidak sesuai dengan sifat awal mereka, terutama di musim-musim terakhir.

3. Kurang Relatable untuk Penonton Biasa

Kehidupan mewah dan penuh privilese para karakter mungkin sulit dipahami atau dihubungkan oleh sebagian penonton.

#GGStyle: What's skena outfit mean?

 

Copyright on Pinterest. 

Style skena, atau sering disebut sebagai "gaya anak skena," adalah tren fashion dan gaya hidup yang banyak diadopsi oleh kalangan muda. Istilah "skena" sendiri berasal dari kata "scene," yang merujuk pada komunitas tertentu dengan minat dan identitas budaya yang khas, seperti musik, seni, atau gaya hidup tertentu. Dalam style skena, penampilan menjadi salah satu cara untuk mengekspresikan diri dan menunjukkan identitas kelompok.

Ciri Khas Style Skena

Style skena biasanya menggabungkan elemen-elemen dari berbagai subkultur, seperti punk, emo, indie, dan grunge. Berikut adalah beberapa ciri khas yang sering terlihat:

1. Pakaian Over-Sized

Kaos band, hoodie kebesaran, atau jaket denim sering menjadi pilihan utama. Pakaian yang longgar memberikan kesan santai dan "berantakan," namun tetap stylish.

2. Warna Gelap dan Monokrom

Warna-warna seperti hitam, abu-abu, dan putih mendominasi style skena. Namun, beberapa penggemar skena juga menyisipkan aksen warna terang seperti merah atau biru elektrik untuk memberikan sentuhan unik.

3. Sepatu Ikonis

Sepatu kanvas seperti Converse, Vans, atau Dr. Martens adalah elemen penting. Mereka tidak hanya nyaman, tetapi juga mencerminkan karakter yang edgy dan klasik.

4. Aksesori Minimalis namun Ikonik

Rantai, choker, gelang kulit, dan tote bag dengan desain unik menjadi pelengkap wajib. Kacamata hitam atau bucket hat juga sering muncul dalam gaya ini.

5. Gaya Rambut yang Ekspresif

Rambut sering kali menjadi bagian penting dari style skena. Mulai dari potongan bob, poni rata, hingga rambut berwarna mencolok seperti ungu atau biru neon adalah pemandangan umum.

Pengaruh Musik dan Seni

Gaya skena sangat dipengaruhi oleh musik yang didengarkan, seperti emo, punk rock, indie, hingga post-hardcore. Musik tidak hanya menjadi soundtrack kehidupan mereka, tetapi juga menginspirasi cara berpakaian dan berperilaku.

Selain itu, seni visual seperti ilustrasi, grafiti, dan fotografi juga sering menjadi bagian dari kehidupan anak skena. Banyak dari mereka yang terlibat dalam proyek kreatif sebagai cara mengekspresikan diri.

Makna di Balik Style Skena

Lebih dari sekadar penampilan, style skena adalah pernyataan tentang kebebasan dan individualitas. Dalam komunitas skena, tidak ada standar kecantikan atau aturan ketat tentang bagaimana seseorang seharusnya terlihat. Yang penting adalah bagaimana seseorang merasa nyaman dan percaya diri dengan dirinya sendiri.

Mengapa Style Skena Menarik? 

1. Ramah Kantong

Banyak anak skena memanfaatkan thrift shopping atau pakaian bekas untuk menciptakan gaya mereka. Hal ini menjadikan style skena lebih terjangkau dan ramah lingkungan.

2. Bebas Bereksperimen

Style skena tidak memiliki aturan baku, sehingga siapa pun bisa memadukan berbagai elemen sesuai selera mereka.

3. Mencerminkan Kepribadian

Melalui pakaian dan aksesori, seseorang bisa menunjukkan siapa mereka sebenarnya tanpa harus berbicara banyak.

#GGSaid: The Summer I Turned Pretty.


The Summer I Turned Pretty, serial drama romantis yang diadaptasi dari novel karya Jenny Han, menawarkan kisah cinta segitiga, drama keluarga, dan perjalanan menuju kedewasaan. Dengan latar belakang musim panas yang penuh warna, serial ini sukses mencuri hati banyak penonton, terutama para remaja dan pencinta kisah romantis.

Sinopsis Singkat
Cerita berfokus pada Belly (Isabel Conklin), seorang gadis remaja yang menjalani musim panas bersama keluarganya di rumah pantai keluarga Fisher. Di sana, dia terlibat dalam cinta segitiga yang rumit dengan dua bersaudara, Conrad dan Jeremiah Fisher, yang telah menjadi sahabat sekaligus bagian dari hidupnya sejak kecil.

Musim panas itu menjadi titik balik bagi Belly. Selain menghadapi perasaan cinta yang membingungkan, dia juga menyaksikan dinamika keluarga Fisher yang rumit dan perubahan besar dalam hidupnya.

Copyright on Pinterest. 
Kelebihan Serial
1. Cerita yang Relatable
Kisah ini menggambarkan perasaan cinta pertama dan dilema remaja dengan cara yang emosional dan mendalam. Penonton dapat merasakan perjalanan Belly yang penuh dengan kebahagiaan, kebingungan, dan kesedihan, yang sangat relevan bagi mereka yang pernah mengalami cinta pertama.

2. Karakter yang Kompleks
Setiap karakter memiliki kedalaman emosional yang membuat mereka terasa nyata. Belly adalah protagonis yang menarik dengan perjalanan emosional yang kuat. Conrad, dengan sikapnya yang pendiam namun penuh rahasia, dan Jeremiah, yang ceria dan perhatian, memberikan dinamika menarik dalam cerita.

3. Sinematografi yang Indah
Serial ini memanfaatkan latar musim panas dengan sangat baik. Adegan pantai, rumah liburan, dan matahari terbenam memberikan nuansa hangat dan romantis yang mendukung cerita.

4. Soundtrack yang Memikat
Musik dalam serial ini dipilih dengan sangat hati-hati untuk menciptakan suasana emosional yang mendalam. Lagu-lagu indie dan pop menambah kedalaman adegan, membuat penonton lebih terhubung dengan emosi karakter.
Kekurangan Serial
1. Pacing yang Kadang Lambat
Beberapa episode terasa sedikit lambat karena terlalu fokus pada adegan introspektif atau dialog panjang. Meskipun hal ini membantu membangun karakter, beberapa penonton mungkin merasa ceritanya berjalan terlalu lambat.

2. Cliché Cinta Segitiga
Konsep cinta segitiga bukanlah hal baru dalam genre drama romantis, sehingga beberapa plot terasa klise dan mudah ditebak. Namun, serial ini tetap berhasil menyuntikkan emosi yang membuatnya tetap menarik.

Tema Utama
The Summer I Turned Pretty tidak hanya soal romansa, tetapi juga tentang keluarga, kehilangan, dan menemukan jati diri. Hubungan Belly dengan ibunya dan Susannah (ibu dari Conrad dan Jeremiah) membawa dimensi emosional yang kuat. Tema kehilangan dan perubahan dalam keluarga menambah kedalaman cerita.

#GGSaid: Transformers: Revenge of the Fallen.


Transformers: Revenge of the Fallen adalah film aksi fiksi ilmiah yang dirilis pada tahun 2009. Disutradarai oleh Michael Bay dan diproduseri oleh Steven Spielberg, film ini merupakan sekuel dari Transformers (2007). Dengan kombinasi aksi epik, efek visual yang memukau, dan konflik emosional, film ini melanjutkan kisah perang antara Autobots dan Decepticons dengan latar belakang Bumi sebagai medan pertempuran utama.

Sinopsis
Kisah dimulai dua tahun setelah peristiwa film pertama. Sam Witwicky (diperankan oleh Shia LaBeouf) berusaha menjalani kehidupan normal sebagai mahasiswa. Namun, segalanya berubah ketika ia menemukan serpihan dari AllSpark, benda misterius yang menjadi sumber energi bagi para Transformer. Serpihan tersebut memunculkan visi tentang simbol-simbol kuno yang ternyata menjadi kunci untuk mengungkap rahasia besar dari masa lalu para Transformer.

Sementara itu, Decepticons, yang dipimpin oleh Megatron dan pemimpin kuno mereka, The Fallen, kembali dengan rencana besar untuk menghancurkan Bumi dan memanfaatkan energon dari matahari. Untuk melawan ancaman ini, Optimus Prime dan Autobots harus bekerja sama dengan manusia, termasuk pasukan militer, dalam perang yang akan menentukan nasib dunia.

Aksi dan Efek Visual yang Spektakuler
Salah satu daya tarik utama film ini adalah aksi yang penuh intensitas, dengan pertempuran robot raksasa yang memukau. Adegan-adegan seperti pertarungan di gurun Mesir hingga kejar-kejaran di kota menjadi sorotan. Efek visual yang dihasilkan oleh Industrial Light & Magic benar-benar menghidupkan para Transformer, membuat setiap pergerakan mereka terasa nyata dan penuh detail.
Michael Bay, yang dikenal dengan gayanya yang bombastis, memberikan banyak momen ledakan besar, sinematografi dinamis, dan ketegangan tinggi. Kombinasi tersebut sukses menarik perhatian penonton, meskipun beberapa kritikus menganggap aksi tersebut terkadang terasa terlalu berlebihan.

Karakter dan Hubungan
Hubungan antara manusia dan Transformer menjadi elemen penting dalam film ini. Sam Witwicky kembali menunjukkan dinamika uniknya dengan Bumblebee, robot Autobot setia yang juga menjadi teman dekatnya. Kehadiran Optimus Prime sebagai pemimpin Autobots yang bijak menambah lapisan emosional dalam cerita.

Di sisi lain, karakter Decepticons semakin diperkuat dengan munculnya The Fallen, sosok antagonis yang memberikan ancaman lebih besar dibandingkan Megatron. Konflik antar-karakter ini membuat film memiliki ketegangan yang terus meningkat.

Respon Penonton dan Kritik
Transformers: Revenge of the Fallen mendapatkan respon yang beragam. Secara komersial, film ini sukses besar, meraup lebih dari $836 juta di box office global. Namun, dari segi kritik, film ini mendapat penilaian yang kurang positif, dengan beberapa kritikus menyebutkan bahwa ceritanya terlalu rumit dan bertele-tele. Meskipun demikian, para penggemar tetap menikmati aksi spektakuler dan penampilan para karakter Transformer.

Kesimpulan
Sebagai sebuah film aksi blockbuster, Transformers: Revenge of the Fallen menawarkan pengalaman menonton yang seru dan mendebarkan, terutama bagi para penggemar franchise ini. Dengan visual yang memukau dan aksi tanpa henti, film ini berhasil mempertahankan daya tarik utama Transformers meskipun cerita dan dialognya mendapat kritik.

Bagi mereka yang mencari hiburan penuh aksi dengan sentuhan futuristik, Transformers: Revenge of the Fallen adalah pilihan yang tidak boleh dilewatkan. Film ini mengingatkan kita akan betapa epiknya pertempuran antara robot-robot raksasa di layar lebar.

#GGStyle: Feminine Urge to Ribbon and Coquette.

 

Copyright on Pinterest. 

Coquette style merupakan tren fashion yang menggabungkan unsur romantis, feminin, dan kesan manis yang terinspirasi dari era Victorian dan Rococo. Gaya ini telah menjadi sangat populer di kalangan generasi muda, terutama melalui platform media sosial seperti TikTok dan Instagram.


Esensi Coquette Style

Coquette style mengedepankan estetika yang lembut dan romantis, dengan fokus pada detail-detail yang manis dan feminin. Gaya ini mencerminkan keanggunan klasik yang dipadukan dengan sentuhan modern, menciptakan tampilan yang memukau namun tetap terasa playful dan innocent.


Elemen Kunci dalam Coquette Style

Warna dan Motif

- Palet warna pastel mendominasi, terutama pink, putih, cream, dan baby blue

- Motif bunga-bunga kecil, pita, dan polka dot

- Tekstur lembut seperti renda, tulle, dan satin


Pakaian Karakteristik

- Dress dengan siluet A-line atau baby doll

- Blus dengan detail ruffle dan puff sleeve

- Rok mini atau midi dengan lipatan-lipatan lembut

- Sweater rajut yang oversized dengan detail pita

- Cardigan cropped dengan kancing mutiara


Aksesoris Penting

- Pita rambut dan bandana

- Kalung choker dengan detail mutiara atau pita

- Tas mini dengan detail bunga atau pita

- Kaus kaki dengan renda (frilly socks)

- Sepatu mary jane atau ballet flat


Tips Styling

1. Layering yang tepat adalah kunci. Padukan dress dengan cardigan cropped atau sweater oversized.

2. Bermain dengan tekstur: kombinasikan renda dengan rajutan atau satin.

3. Tambahkan aksesoris yang manis namun tidak berlebihan.

4. Pilih makeup dengan nuansa natural dan lembut.


Coquette Style untuk Berbagai Kesempatan

Casual Day Out

- Mini dress dengan cardigan cropped

- Kaus kaki berenda dan mary jane shoes

- Tas mini dengan detail pita

- Aksesoris minimal seperti jepit rambut pita


Semi Formal

- Midi dress dengan detail ruffle

- Sepatu heels rendah dengan detail pita

- Tas structured dengan sentuhan feminin

- Perhiasan delicate dengan mutiara


Memodernisasi Coquette Style

Meskipun terinspirasi dari era lampau, coquette style dapat dimodernisasi dengan:

- Memadukan dengan piece contemporary

- Memilih potongan yang lebih minimalis

- Menggunakan material sustainable

- Menambahkan sentuhan personal yang unik

#GGSaid: The Wind Rises.

 

Copyright on Pinterest. 

Spotted: Jiro Horikoshi Chasing the Sky

Hey, Upper East Siders. If you thought your dreams were big, wait until you hear about The Wind Rises. Studio Ghibli’s It Boy, Hayao Miyazaki, gave us a story that’s less fantasy, more reality—yet still breathtakingly dreamy. And trust me, darlings, this one’s not about magical creatures or floating castles. It’s about something far more dangerous: ambition.

Jiro Horikoshi, our leading man, has one goal—creating the most beautiful planes the world has ever seen. But in a cruel twist of fate, his designs aren’t taking people on luxury getaways to Paris. Nope. They're destined for war. Talk about a dream turned nightmare.

And then, of course, there’s Nahoko—his one true love, who’s dealing with a ticking clock of her own. Their love story? Tragic, poetic, and the kind that makes you wish for a different ending. But as we all know, life isn’t a fairy tale. Not even in a Miyazaki film.

Visually, this film is pure art—every frame a masterpiece, every cloud painted with love. The animation? Divine. The music? Heart-wrenching, courtesy of the ever-iconic Joe Hisaishi. And the message? Well, it’s a tough pill to swallow. Because sometimes, the things we love the most come at the highest cost.

So, is The Wind Rises worth watching? Absolutely. Just prepare for heartbreak, existential dread, and a sudden urge to stare wistfully out of a window. Because in the end, the wind will always rise—but whether we soar or fall? That’s up to us.


XOXO,
Ghibli Girl


#GGSaid: Nicole by NIKI.

 
Copyright on Pinterest. 

Spotted: NIKI, our favorite Indonesian songstress, spilling all her deepest secrets in Nicole. This 12-track album isn’t just music—it’s a diary, a confessional, and a heartbreak hotline all in one. And you know we love a good emotional spiral. So, let’s dive into the drama, track by track.

1. Before

Ah, young love and regret—the ultimate power couple. In this haunting opener, NIKI is drowning in memories of a past romance. Soft vocals? Check. Melancholic nostalgia? Double check. A guaranteed way to make you text your ex? Absolutely.


2. High School in Jakarta

Who knew school drama could be this juicy? NIKI dishes on cliques, young love, and all the things that made her high school experience a coming-of-age movie. Bonus points for that ridiculously catchy chorus—definitely a bop.

3. Backburner

Oof. Imagine being someone’s second choice. Now imagine turning that pain into a heartbreak anthem. That’s exactly what NIKI does here. If you’ve ever been benched in the game of love, this one’s for you.

4. Keeping Tabs

Messy situationships? Emotional whiplash? We’re in dangerous territory, darling. With a sultry R&B vibe, this track gives off "I’m spiraling but make it aesthetic" energy. And honestly? We respect it.

5. The Apartment We Won’t Share

Ah, the dreams that never came true. What a lie story when you said we can make it, but all you do is totally lying and keep us on your apartment. You literally tell nobody about us. What did I expect for you? 

6. Facebook Friends

Ah what a mournful story between NIKI and the ex. This song is about NIKI who can't moving on from her ex whom she meets at Facebook. Well, Upper East Siders, if you had experienced to this one, be prepared to save your tissue by your side. 

7. Anaheim

A dreamy, melancholic trip down memory lane. If you’ve ever been in love with a place just as much as a person, this song is for you. Put on your headphones, close your eyes, and let NIKI take you back to where it all began. Ah, don't forget to ask your second choice to be here too. 

8. Milk Teeth

Growing up is a scam, and NIKI knows it. This track is all about lost innocence and the bittersweet reality of adulthood. Perfect for when you're reminiscing about the good old days (or stalking your old yearbook photos).

9. Autumn

Seasons change, people leave, and we cry about it. With soft acoustic vibes, "Autumn" is the perfect soundtrack for a crisp fall day and a little emotional damage. Grab your PSL and let the feels take over.

10. Oceans & Engines

Heartbreak. But make it cinematic. If you thought "Before" hurt, wait until you hear this. The build-up, the storytelling, the vocals—ugh. She really did that.

11. On The Drive Home

Late-night drives, overthinking, and the slow realization that nothing lasts forever. If this song doesn’t make you dramatically stare out a car window, you’re doing it wrong.

12. Take A Chance With Me

Finally, some hope! This track is like a deep breath after an emotional rollercoaster. It’s sweet, it’s charming, and it’s a reminder that love is always worth the risk.

#GGStyle: The Chic Secret of the Effortlessly Stylish.

 


Spotted: The fashion elite ditching loud prints and over-the-top accessories for something far more refined—minimalist outfits. Because let’s be real, nothing says "I woke up like this" quite like a perfectly tailored blazer and a monochrome palette.

The Rules of Minimalist Chic

1. Neutral is the New Black

Think black, white, beige, and grey—colors that whisper luxury without even trying. These shades aren’t just timeless; they’re the uniform of the effortlessly stylish.

2. Simple Cuts, Maximum Impact

Forget ruffles, sequins, and unnecessary frills. The minimalist elite swear by clean lines and structured silhouettes. A crisp white button-down? Always a yes.

3. Quality Over Everything

If it’s not premium cotton, silk, wool, or linen—darling, why even bother? Minimalist fashion is all about looking expensive, even when you’re just running errands.

4. Versatility is Key

A well-fitted blazer, tailored trousers, and the perfect white tee? The holy trinity of a capsule wardrobe. These pieces mix and match effortlessly, making every outfit look like a well-thought-out masterpiece.

5. Accessories? Keep It Low-Key

A sleek gold chain, a structured handbag, or the perfect pair of black sunglasses—because minimalism doesn’t mean boring, just impossibly chic.

How to Nail the Minimalist Aesthetic

  • Brunch at The Plaza? Wide-leg trousers, a fitted bodysuit, and an oversized blazer. Effortless yet sophisticated.
  • Casual Stroll in SoHo? A neutral knit sweater, high-waisted jeans, and white sneakers. Understated, but make it luxe.
  • Date Night in the Upper East Side? A classic little black dress, barely-there heels, and a sleek ponytail. Mysterious, elegant, and oh-so-Gossip Girl

Why Minimalist Fashion Reigns Supreme

Less time deciding what to wear. More time for rooftop martinis. Plus, nothing screams "old money energy" like a wardrobe that looks curated by a personal stylist. The best part? Minimalism never goes out of style—just like a well-kept secret.


XOXO,
Gossip Girl (or, you know, just someone who knows a thing or two about looking effortlessly fabulous).


#GGSaid: To All the Boys I've Loved Before.

 

Copyright on Pinterest & Netflix. 

Spotted: A certain hopeless romantic with a penchant for writing love letters—only to have them sent out accidentally. That’s right, Upper East Siders, To All the Boys I’ve Loved Before isn’t just another YA adaptation; it’s a full-fledged rom-com fantasy wrapped in pastel aesthetics and fake dating drama. Let’s break it down, shall we?

The Tea on Lara Jean & Peter K.

Lara Jean Covey (played by the effortlessly charming Lana Condor) is your classic introverted dreamer, quietly penning love letters to her crushes—because why risk real-life embarrassment when you can keep your confessions locked away? But plot twist: those secret letters get mailed out, setting off a chain reaction that lands her in a fake relationship with none other than Peter Kavinsky (Noah Centineo), the school’s golden boy with an easy smirk and a reputation to match.

But here’s the real question: Is it all just pretend, or is there something real brewing underneath? We all know the answer—after all, who could resist Peter K.’s charm?

Why We’re Obsessed

1. Lana + Noah = Magic

The chemistry between Condor and Centineo is chef’s kiss. Their flirty banter? Their stolen glances? We live for it. Peter may be the resident jock, but he’s got a soft side that makes him utterly swoon-worthy. Meanwhile, Lara Jean is every bookish girl’s dream protagonist—relatable, quirky, and completely endearing.

2. Aesthetics on Point

From Lara Jean’s dreamy bedroom (seriously, that décor is Pinterest gold) to the soft, warm cinematography, every frame of this movie is curated to be as visually pleasing as possible. This isn’t just a rom-com; it’s an aesthetic experience.


3. Fake Dating Done Right

If you’re a sucker for the fake relationship trope (and let’s be honest, who isn’t?), this movie delivers. Watching Lara Jean and Peter pretend to be a couple while actually falling for each other? Iconic.

The Not-So-Scandalous Flaws

1. Side Characters, Who?

As much as we adore Lara Jean and Peter, some of the supporting characters don’t get their moment to shine. A little more screen time for her sisters (especially Margot) and bestie Chris would’ve made things even better.

2. Predictability Alert

Sure, we saw that ending coming from a mile away, but let’s be real—no one watches a rom-com for plot twists. We’re here for the feels, and this movie delivers them in spades.


Final Verdict?

This one’s a certified heart-stealer, darling. Sweet, funny, and just the right amount of cheesy, To All the Boys I’ve Loved Before is the kind of movie that makes you want to write your own secret love letters—just maybe double-check that they don’t get sent.


You know you love it.

XOXO,
Gossip Girl (or, you know, just me.)